11 Gejala dan faktor Resiko Limfoma Non-Hodgin
Limfoma
non-Hodgin adalah kanker yang tumbuh pada sistem limfatik. Banyak jenis limfoma
non-Hodgkin , tetapi yang paling umum adalah sebaran limfoma sel B dan limfoma
folikular. Penyakit ini lebih sering terjadi pada orang di atas usia 60 tahun
dan laki-laki lebih mungkin mengalaminya dibandingkan perempuan.
Gejala
Limfoma Non-Hodgin
- Banyak berkeringat pada malam hari
- Demam dan menggigil
- Pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak, selangkangan, atau daerah lain
- Penurunan berat badan
- Batuk atau kesulitan bernapas
- Nyeri perut atau kembung
- Tidak nafsu makan
- Sembelit berat
- Mual atau muntah
- Sakit kepala
- Kejang.
- Pembengkakan wajah
- Malabsorbsi
- Daerah kehitaman dan menebal di kulit yang terasa gatal
- Mudah terinfeksi oleh bakteri
Penyebab
Limfoma Non-Hodgin
Penyebabnya
tidak diketahui, tetapi bukti-bukti menunjukkan adanya hubungan dengan virus
yang masih belum dapat dikenali.
Faktor
Resiko Limfoma Non-Hodgin
- Usia. Sebagian besar limfoma non-Hodgkin menyerang orang yang berusia 65 tahun ke atas.
- Jenis kelamin. Peyakit ini lebih banyak diderita oleh laki-laki.
- Sistem imun yang lemah
- Terkena infesi beberapa virus atau bakteri, virus (HIV/AIDS), HTLV-1 dan Epstein-Barr virus (EBV)
- Bahan kimia. Bahan kimia tertentu, seperti yang digunakan untuk membunuh serangga dan gulma, dapat meningkatkan resiko terkena limfoma non-Hodgkin..
Diagnosis
Limfoma Non-Hodgin
Pemeriksaan fisik. Dokter Anda
bisa melakukan pemeriksaan fisik untuk menentukan ukuran dan kondisi kelenjar
getah bening dan untuk mengetahui apakah hati dan limpa membesar.
Biopsi
nodus limfa adalah prosedur untuk mengambil seluruh atau sebagian nodus limfa.
Sampel yang diambil akan dianalisis untuk mendiagnosis penyakit, menentukan
stadium kanker, atau mengetahui apakah kanker telah menyebar ke bagian tubuh
lain.
Tes darah dan tes urine.
Pembengkakan kelenjar getah bening yang umum dan paling sering merupakan sinyal
bahwa tubuh Anda sedang melawan infeksi. Darah dan urin dapat membantu
menyingkirkan infeksi atau penyakit lain.
Pencitraan.
Tes imaging dapat membantu menentukan stadium limfoma
Pungsi lumbar (lumbar puncture)
adalah tindakan medis yang dilakukan dengan “menusuk” daerah lumbar tulang
belakang, biasanya untuk mengumpulkan sampel cairan serebrospinal guna melihat adanya penyebaran
kanker di sumsum tulang belakang. Proses ini sering disebut dengan spinal tap.